Quantcast
Channel: Japanese Station
Viewing all articles
Browse latest Browse all 10875

Banjir Besar Melanda Jepang, 75 Orang Dilaporkan Meninggal Dan Puluhan Lainnya Hilang

$
0
0
Banjir Di Jepang, 75 Orang Dikabarkan Meninggal Dan Puluhan Lainnya Masih Hilang

Hujan lebat yang mengguyur Jepang sejak hari Jumat hingga hari Minggu, 8 Juli kemarin, mengakibatkan banjir bandang dan tanah longsor, yang telah memporak porandakan sebagian wilayah di bagian barat Jepang. Data terbaru yang dirilis oleh CNN pada hari ini (9/7), melaporkan setidaknya ada 75 orang korban meninggal dunia dan 40 orang lainnya masih belum ditemukan atau tidak diketahui, menurut Badan Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Jepang.

Sebelumnya, media Jepang NHK telah melaporkan bahwa 85 orang korban meninggal dunia, dan setidaknya ada 58 orang diberitakan hilang dalam bencana banjir di Jepang. Sebagian besar korban meninggal berasal dari Prefektur Hiroshima dan Ehime, kendaraan-kendaraan pun ikut terperangkap dalam lumpur setelah banjir di wilayah Saka, prefektur Hiroshima pada 8 Juli kemarin.

Daerah perkotaan dipenuhi air dan lumpur dari hujan lebat di Aki Ward Hiroshima, pada 7 Juli 2018. (Mainichi)

Ono Kazuhiko, seorang pemilik toko buku bekas yang berlokasi di kota Hiroshima, tidak dapat kembali ke rumah dan menyelematkan tokonya ketika hujan pertama tiba. Istri dan anak-anaknya berlindung di lantai dua rumah mereka, sementara toko buku penuh dengan air, “Aku seorang penjual buku bekas, Aku sangat sedih karena kehilangan banyak buku, aku tidak akan pernah bisa menemukan mereka (buku-buku) itu lagi,” ujar Ono Kazuhiko.

Di Prefektur Gifu, Sungai Tsubogawa meluap, membanjiri jalan-jalan di sekitarnyanya dan merusak rumah-rumah penduduk. “Curah hujan yang tinggi di berbagai wilayah telah menyebabkan sungai-sungai meluap, dan memicu banjir besar dan tanah longsor di beberapa daerah,” kata Sekretaris Kabinet Suga Yoshihide. Sementara itu, di Prefektur Okayama, salah satu daerah yang paling parah terkena dampak banjir di Jepang, sekitar 1.850 orang terperangkap di atap-atap bangunan yang terendam menyusul tanggul sungai yang jebol, mereka diselamatkan oleh perahu dan helikopter.

Kementerian pertanahan Jepang berencana untuk melakukan mobilisasi sekitar 20 truk bermesin, sepanjang waktu untuk mengeringkan area yang tergenang air, tetapi kemungkinan akan memakan waktu sekitar dua minggu untuk menyelesaikan drainase.

Tim penyelamat juga memperluas pencarian mereka untuk menemukan korban yang masih hilang karena terseret arus, dengan melibatkan 54.000 personel dari kepolisian, pemadam kebakaran, Pasukan Bela Diri dan Penjaga Pantai Jepang.

Pada pertemuan darurat di Tokyo, Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe meminta upaya pencarian dan penyelamatan korban secara maksimal. Ini adalah pertama kalinya pemerintah mengadakan pertemuan darurat bencana sejak tahun 2016 silam ketika gempa bumi yang sangat kuat melanda prefektur Kumamoto dan Oita di barat daya Jepang. Shinzo Abe juga mendesak dukungan pemerintah daerah untuk memastikan penyediaan pasokan yang diperlukan dan penanggulangan terhadap musim panas di pusat-pusat evakuasi di daerah-daerah yang dilanda banjir.

The post Banjir Besar Melanda Jepang, 75 Orang Dilaporkan Meninggal Dan Puluhan Lainnya Hilang appeared first on Japanese Station.


Viewing all articles
Browse latest Browse all 10875

Trending Articles